5 Cara Mengelola Gaji ala OJK Biar Nggak “Kering” di Tengah Bulan

Nadia K

Cara Mengelola Gaji ala OJK Biar Nggak “Kering” di Tengah Bulan

Gaji Cepat Habis? Tenang, Kamu Nggak Sendirian!

Pernah nggak sih baru gajian, tapi cuma beberapa hari kemudian saldo rekening sudah tipis? Tenang, Sobat nggak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama karena kurang disiplin dalam mengatur keuangan.

Padahal, gaji itu bukan cuma buat memenuhi kebutuhan bulanan, lho. Kalau dikelola dengan bijak, gaji justru bisa jadi jalan menuju financial freedom alias kebebasan finansial – kondisi di mana kamu bisa hidup nyaman tanpa stres mikirin uang setiap hari.

Nah, biar nggak salah langkah, yuk simak tips mengelola gaji dengan bijak menurut panduan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut ini!

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Langkah pertama dan paling penting adalah mencatat semua arus keuangan – mulai dari pemasukan sampai pengeluaran terkecil sekalipun.

Tujuannya simpel: biar kamu tahu ke mana aja uang mengalir setiap bulannya. Dari situ, kamu bisa memilah mana yang benar-benar kebutuhan dan mana yang cuma keinginan sesaat.

Tips:

Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover, DompetKu, atau spreadsheet sederhana di Google Sheets. Buat kategori pengeluaran – misalnya makan, transportasi, tagihan, dan hiburan – supaya anggaran lebih mudah dikontrol.

2. Atur Prioritas Kebutuhan

Setelah tahu ke mana uangmu pergi, saatnya mengatur prioritas pengeluaran. Buat pos-pos anggaran mulai dari yang paling penting:

  • Biaya makan dan kebutuhan rumah tangga
  • Transportasi dan komunikasi
  • Cicilan atau utang
  • Tabungan dan dana darurat

Kalau semua kebutuhan utama sudah aman, barulah sisanya bisa dialokasikan untuk hiburan, belanja, atau self-reward.

Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan kestabilan finansial.

3. Bayar Cicilan dan Tagihan di Awal

Begitu gajian, jangan tunda bayar utang atau tagihan! Langsung sisihkan dana untuk melunasi kewajiban seperti kredit, listrik, internet, atau sewa rumah.

Menunda pembayaran hanya akan bikin kamu kena denda keterlambatan dan bikin pengeluaran makin bengkak.

Semakin cepat utang berkurang, semakin lega kondisi keuanganmu – dan peluang menuju kebebasan finansial pun semakin besar.

4. Pisahkan Rekening untuk Tabungan

Salah satu trik paling efektif biar tabungan nggak “terpakai” adalah dengan memisahkan rekening tabungan dan rekening harian.

Rekening utama hanya untuk transaksi rutin seperti belanja atau bayar tagihan, sementara rekening kedua khusus untuk tabungan dan dana darurat.

Usahakan menyisihkan 10–20% dari gaji setiap bulan. Anggap aja ini “tagihan wajib” untuk masa depan kamu sendiri. Nggak terasa, dalam setahun jumlahnya bisa jadi besar banget, lho!

5. Mulai Berinvestasi

Kalau tabungan sudah aman, saatnya melangkah ke level berikutnya: investasi. Jangan tunggu punya modal besar – sekarang banyak pilihan investasi yang bisa dimulai dari ratusan ribu rupiah saja.

Beberapa pilihan investasi populer dan aman menurut OJK:

  • Emas: cocok untuk pemula karena stabil dan tahan inflasi.
  • Reksa Dana: modal kecil, dikelola oleh manajer investasi profesional.
  • Saham dan Obligasi: risiko lebih tinggi, tapi potensi cuan juga lebih besar.

Pastikan semua investasi yang kamu pilih legal dan terdaftar di OJK, biar aman dari penipuan dan investasi bodong.

Financial freedom bukan soal gaji besar, tapi soal cara kamu mengelola uang dengan cerdas dan disiplin.

Mulailah dari langkah kecil: catat pengeluaran, buat prioritas, bayar utang tepat waktu, sisihkan tabungan, dan mulai berinvestasi.

Dengan rutinitas ini, kamu nggak cuma aman dari “tanggal tua” tapi juga lebih dekat ke kebebasan finansial yang kamu impikan!

Bagikan:

Avatar photo

Nadia K

Nadia mengemas isu-isu bisnis dan keuangan dalam tulisan yang ringan namun mendalam, cocok untuk pembaca pemula hingga profesional yang ingin memperluas wawasan finansial.